DINAMIKAPOST.COM — Sinte adalah sebutan untuk zat kimia yang dibuat di laboratorium menyerupai berbagai jenis narkotika, salah satunya ganja. Zat psikoaktif buatan ini tetap menyebabkan efek ketergantungan yang tinggi, bahkan lebih berbahaya daripada ganja.
Ada banyak jenis sinte yang beredar di Indonesia, misalnya “gorila” atau “spice”. Sinte tergolong narkotika jenis baru atau new psychoactive substance (NPS) yang umumnya berbentuk tembakau hisap. Namun, sinte juga ada yang tersedia dalam bentuk cairan yang bisa dimasukkan ke dalam rokok elektrik atau vape.
Penggunaan sinte cukup terkenal di kalangan anak muda karena harganya yang relatif terjangkau dan mudah diperoleh secara online melalui media sosial. Tidak sedikit remaja yang awalnya mungkin hanya penasaran mencoba sinte karena mengira tidak terlalu berbahaya daripada narkotika lain, misalnya ganja.
Padahal, sinte pun bisa menyebabkan ketergantungan yang berkali-kali lipat lebih tinggi daripada ganja dan tentunya memiliki efek berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.
Mengenal Sinte dan Kandungan di Dalamnya
Banyak produsen sinte memasarkan produknya dengan menyebut sinte sebagai “ganja sintetis” yang boleh dikonsumsi secara legal. Faktanya, penggunaan sinte telah diatur dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 4 Tahun 2021. Berdasarkan aturan tersebut, sinte termasuk jenis narkotika golongan I yang penggunaannya dilarang, kecuali untuk keperluan penelitian.
Meski dikenal sebagai ganja sintetis, sinte sama sekali tidak terbuat dari daun ganja. Sinte mengandung zat kimia yang sengaja diciptakan di laboratorium dengan tujuan untuk menghasilkan efek yang sama dengan narkotika.
Cara kerja zat psikoaktif dalam sinte di dalam tubuh memang mirip dengan zat tetrahydrocannabinol (THC) pada ganja. Namun, berbagai penelitian mengatakan bahwa zat psikoaktif dalam sinte bisa memberi efek yang lebih kuat pada otak, sehingga berpotensi tinggi menyebabkan efek samping yang lebih berbahaya daripada ganja.
Kandungan sinte pada dasarnya merupakan bahan kimia bubuk yang dicampur dengan pelarut dan biasanya disemprotkan ke berbagai tanaman herbal. Namun, bahan kimia yang digunakan oleh produsen sinte bisa berbeda-beda. Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mencatat terdapat hampir 50 jenis zat narkotika baru yang tergolong ganja sintetis.
Efek Samping dan Bahaya Sinte bagi Kesehatan Tubuh
Efek samping sinte pada tubuh berbeda-beda, tergantung zat kimia yang digunakan di dalam suatu produksi sinte. Produk ini juga bisa mengandung variasi bahan kimia yang tidak bisa diprediksi efeknya bagi tubuh pemakai. Inilah salah satu alasan mengapa sinte justru lebih berbahaya daripada ganja.
Berikut ini adalah beberapa efek sinte yang bisa dirasakan oleh penggunanya:
- Relaks atau tenang
- Sakau atau “ngefly”
- Susah mengingat dan berkonsentrasi
- Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi tubuh
- Cemas dan perubahan mood
- Perubahan perilaku, misalnya berperilaku kasar atau agresif
Efek samping sinte bisa lebih parah bila narkoba ini dikonsumsi dengan minuman beralkohol atau obat-obatan lain, seperti antidepresan atau obat penenang.
Menurut berbagai penelitian, penggunaan sinte dalam jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental yang serius, seperti depresi berat. Bila dibandingkan dengan ganja, gejala psikosis akibat sinte lebih parah dan berlangsung lebih lama, seperti delusi, halusinasi, dan paranoia.
Dari segi fisik, bahaya pemakaian sinte dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal, gangguan otot, stroke, bahkan kematian. Karena banyak efek samping dan bahayanya yang tidak terduga, penggunaan sinte jelas dilarang dan diatur ketat dalam undang-undang.
Sekali mencoba sinte, beberapa penggunanya bisa dengan cepat ketergantungan karena efek zat yang adiktif. Bukan hal yang tidak mungkin sinte dikonsumsi berlebihan hingga overdosis. Inilah beberapa tanda overdosis sinte yang perlu diwaspadai:
- Detak jantung cepat
- Nyeri dada
- Muntah-muntah
- Kesulitan bernapas
- Hipertermia atau panas berlebihan
- Tekanan darah tinggi
- Kejang
- Penurunan kesadaran atau koma
Tidak hanya merugikan kesehatan fisik dan mental, efek sinte juga bisa membuat penggunanya terjerat sanksi pidana paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp 8.000.000.000.
Oleh karena itu, jangan sekali-sekali mencoba sinte atau narkotika jenis apa pun hanya karena kenikmatan sesaat yang diberikan.