DINAMIKAPOST.COM — Meski tergolong buah-buahan, kecubung memiliki dampak negatif yang serius bagi tubuh. Bahkan, beberapa orang menyalahgunakan buah ini sebagai zat adiktif.
Sebab, buah kecubung dapat menginduksi halusinasi dan euforia. Lebih jelasnya mengenai bahaya buah ini, dapat kamu simak dalam pembahasan berikut ini!
Apa Itu Buah Kecubung?
Buah kecubung adalah buah yang berasal dari tanaman kecubung. Nah, buah ini sering juga disebut sebagai “Jimsonweed” atau “Thornapple”.
Uniknya, kecubung termasuk dalam keluarga Solanaceae, yang juga mencakup tanaman seperti tomat, kentang, dan terong. Ciri khas buah kecubung adalah bentuknya yang menyerupai kapsul dengan permukaan berduri.
Meskipun memiliki penampilan yang menarik, buah ini mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek samping serius jika dikonsumsi.
Dampak Negatif Konsumsi Buah Kecubung
Buah kecubung memiliki efek anestesi, karena dapat menghilangkan kesadaran seseorang. Buah ini juga mengandung zat yang dapat menyebabkan halusinasi dan memberi efek relaksasi, yaitu metil kristalin.
Selain itu, buah ini juga mengandung senyawa alkaloid, seperti atropin, hiosiamin, skopolamin yang bersifat antikolinergik. Karena berbagai kandungan tersebut, beberapa orang menggunakan buah ini sebagai obat rekreasi yang menginduksi halusinasi dan euforia.
Berikut ini beberapa alasan buah ini bisa berbahaya:
1. Kecubung Menyebabkan Halusinasi
Dampak negatif dari buah kecubung adalah dapat menyebabkan halusinasi dan euforia atau rasa gembira sesaat. Hal ini karena buah ini termasuk dalam golongan tanaman opioid, seperti ganja dan katinon.
Tak hanya halusinasi, orang yang mengonsumsinya juga dapat mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Efek ini akan bertahan semakin lama, jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Bahkan, saking kuatnya efek memabukkan dari buah kecubung, orang yang mengonsumsinya bisa tidak sadarkan diri selama tiga hari. Jika kamu mengonsumsinya terus-menerus, akan mengakibatkan dampak serius mulai dari keracunan hingga kematian.
2. Menimbulkan Efek Pengeringan pada Tubuh
Buah ini juga mengandung bahan kimia yang menyebabkan efek pengeringan pada tubuh. Buah ini juga juga memengaruhi otak dan jantung. Beberapa gejala yang dapat terjadi karena efek ini adalah:
- Kulit kering.
- Pusing.
- Tekanan darah rendah.
- Detak jantung cepat.
3. Punya Julukan “The Devil’s Breath”
Buah kecubung memiliki julukan “the devil’s breath” atau “napas setan”. Hal ini karena buah ini mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh.
Siapa pun yang mengonsumsi zat ini dapat mendapat efek serperti jadi zombi. Zat ini bahkan berpotensi sangat berbahaya, terutama dalam dosis tinggi. Karena dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian.
4. Kecubung Dapat Memengaruhi Sistem Saraf
Buah ini juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat jika kamu mengonsumsinya.
Hal ini karena buah ini memiliki efek katinona, yang merupakan zat stimulan untuk sistem saraf pusat yang banyak digunakan sebagai club drug atau party drug.
Zat berbahaya ini dapat membuat seseorang merasakan kesenangan dan kegembiraan yang tinggi, karena zat ini dapat merangsang ujung-ujung saraf. Bahayanya, zat katinon ini memiliki potensi menyebabkan kecanduan.
Beberapa efek yang dapat terasa akibat zat katinona saat mengonsumsi buah kecubung adalah:
- Euforia (rasa gembira yang berlebihan).
- Jadi bersemangat.
- Sulit tidur.
- Percaya diri berlebihan.
- Peningkatan gairah seksual.
Efek-efek tersebut dapat terasa selama sekitar 4-6 jam. Setelah efek zat sudah hilang, penggunanya akan kembali normal, lebih mengantuk, lebih lemas, dan depresi.
Jika mengonsumsi buah ini dengan zat berbahaya dalam jangka panjang, ada banyak efek berbahaya yang bisa timbul, seperti:
- Peningkatan tekanan darah.
- Stroke.
- Depresi berat sampai keinginan bunuh diri.
- Anoreksia (gangguan makan).
- Kesulitan tidur.
- Gangguan irama jantung.
- Gangguan jiwa berat (gangguan psikotik).
Itulah pembahasan mengenai dampak negatif mengonsumsi buah kecubung. Karena buah ini berpotensi bahaya, penting untuk menghindarinya.